Rumah kunci beserta kuncinya, tentu sangat
penting bagi kendaraan bermotor. Terutama sebagai alat pengaman. Namun,
keberadaannya kurang diperhatikan, alias minim perawatan. Kan kalo cewek
enggak diperhatikan, pasti ngambek he.. he... Nyambung enggak ya? Yo
wis kembali ke laptop eh rumah kunci.
Di dalam rumah kunci ini, terdapat komponen yang terbuat dari besi, kuningan dan aluminium. “Bila digunakan tanpa ada pelumasan, gesekan yang terjadi antara rumah kunci dan kunci akan lebih cepat ompong, dengan kata lain saling mengikis,” kata Junaedi, specialis kunci.
Selain itu, komponen pelindung kunci seperti sistem shutter key seret, bahkan macet. ”Sistem shutter keys juga perlu sedikit perawatan, karena rentan terkena air hujan dan debu yang menempel, akibatnya seret ketika dibuka atau ditutup,” tambah pria berkaca mata ini.
Perawatannya bisa dilakukan sekitar 5-10 menit saja. Bila kantong masih berisi alias punya duit, bisa tebus cairan penetran terlebih dahulu yang banyak dijual di bengkel harganya sekitar Rp 10 - 20 ribu. Atau hanya mengandalkan oli baru sisa ganti oli, tapi awas jangan pakai oli bekas karena banyak geram dan kotoran. Niatnya pengin lancar malah tambah seret.
Pelumasan sistem shutter key, semprotkan cairan penetran atau oli ke permukaan penutup rumah kunci. Lalu buka-tutup agar pelumas masuk ke dalam sela-sela penutup rumah kunci. Untuk perawatan rumah kunci, celupkan anak kunci ke dalam oli, masukan kunci ke dalam rumah kunci dalam keadaan terlumuri oli. Lakukan beberapa kali. Bila dirasa cukup, ON-OFF-kan agar oli menyebar dan melumasi seluruh rumah kunci dan membuang karat.
"Bila terdapat karat biasanya oli berubah menjadi kecokelatan. Setelah bersih. Lap permukaan rumah kunci dengan lap kering agar tidak menangkap debu,” jelas pria yang buka lapak di Jl. Panjang Raya, di depan rumah No. 9, arah Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Lakukan 6 bulan sekali, agar rumah kunci tetap terlumasi oleh oli atau penetran. Bila sedang musim hujan atau berada di daerah yang berdebu lakukan lebih sering lebih bagus.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar